Senin, 18 Mei 2009

PELEDAKAN

Tim Pengeboran dan Peledakan GRS
Tim Pengeboran dan Peledakan (D&B) Divisi Surface Mine PT Freeport Indonesia (PTFI) memulai proses penambangan di tambang terbuka Grasberg. Tujuan pokok Tim D&B adalah untuk melakukan pengeboran dan peledakan batuan penutup (waste) dan batuan bijih (ore) untuk selanjutnya di tambang oleh shovel; memastikan fragmentasi batuan tambang hasil peledakan sesuai dengan ukuran yang diharapkan; dan menjaga dinding undak tambang selalu baik dan aman serta sesuai dengan rencana tambang.

Sebelum pengeboran dilakukan di satu lokasi, beberapa persiapan dilakukan di lokasi rencana pengeboran, antara lain; pemasangan patok-patok survey sekeliling area tersebut, pembersihan dan perataan daerah rencana pengeboran dengan menggunakan buldoser. Pada tahap ini insinyur D&B dan pengawas dari Drill Operation mencatat status pengerjaan dari lokasi tersebut. "Sistem Pandu Aquila telah dipasang pada semua mesin drill yang masih aktif. Dengan sistem tersebut operator bisa mengarahkan mesin drill secara cepat, tepat dan efisien dalam menentukan koordinat blasthole, serta mengkontrol ketepatan kedalaman lubang. Dengan Sistem Pandu Aquila ini, semua data pengeboran dapat direkam dan dikumpulkan lebih efisien dan dapat dilaporkan secara cepat dan tepat untuk analisa lebih lanjut," demikian penjelasan oleh Superintendent - Aquila & High Tech Drilling Systems PTFI Widodo Margotomo. "Freeport saat ini adalah pengguna Sistem Pandu Aquila terbesar di dunia, di mana 14 mesin drill dilengkapi dengan sistem ini," tambahnya.

Setelah pengeboran blasthole, kru blaster mempersiapkan dan mengamankan area untuk peledakan yang direncanakan berdasarkan Drill and Blast Daily Lineup (Rencana Pengeboran dan Peledakan Harian). Safety (keselamatan) merupakan faktor yang sangat kritis dan penting dalam tahap peledakan. Faktor safety dimulai sejak pengangkutan bahan peledak dari Portsite hingga ke tambang Grasberg. Prosedur safety yang ditaati sampai kegiatan peledakan dilakukan termasuk tanda-tanda peringatan (dengan sirene) yang dilakukan 15 menit sebelum peledakan. Di daerah Pit Grasberg, peringatan dilakukan 3 menit sebelum ledakan. Peringatan setelah selesai peledakan yang aman, akan diberikan dengan suara sirene selama kurang lebih 30 detik.
"Pada saat peledakan jarak aman untuk alat-alat tambang adalah ber-radius 200 meter dari area peledakan, sedangkan jarak aman untuk orang 500 meter. Para karyawan yang berada di dalam bangunan yang berada di dalam radius 500 meter, harus keluar," ujar General Superintendent - Drill & Blast PTFI Sukmo Margono. Juga, sebagai bagian dari prosedur safety sebelum peledakan semua kabel-kabel listrik dan gardu-gardu listrik dalam radius 200 meter dari area peledakan harus dipadamkan.

Dengan melalukan proses-proses di atas dengan baik, bisa menghasilkan peledakan yang optimal, yakni, menghasilkan jumlah material hasil peledakan (broken muck), ukuran fragmentasi material (fragmentation size distribution), bentuk dan keamanan dinding undak tambang, sesuai dengan perencanaan tambang, serta yang terpenting, faktor keamanan dan keselamatan para karyawan dan alat selama proses tersebut berlangsung menjadi prioritas utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar